Social Icons

twitterfacebookgoogle pluslinkedinrss feedemail

Pages

presiden impian

Melihat siklus dan pola kepemipinan yang disukai publik, saya melihat ada hal yang menarik yang bisa saya simpulkan. Memang terlalu dini untuk memperbincangkan siapa calon kuat yang akan menepati RI 1 ditahun 2014 ini.Tapi, saya berharap dari prediksi saya ini akan ada orang yang sesuai kriteria saya yang mau mencalonkan diri ditahun 2014 nanti.
Satu catatan pertama yang bisa saya katakan adalah rakyat Indonesia belum semua cerdas. Jadi masih gampang untuk mempengaruhi pemilih kedepan apalagi dia masih pemilih pemula. Jadi untuk catatan pertama ini semua sudah tahu. Jadi kalau anda termasuk tipe yang ahli dalam membangun citra dan mempengaruhi orang, mendaftarlah.
Kedua adalah fakta kemiskinan di Indonesia yang terkonsentrasi di pedesaan yang konon kurang berpendidikan dan tidak berpikir kritis. Jadi kalau anda punya uang segeralah masuk partai besar dan calonkan diri menjadi calon presiden dari partai dengan mengelontorkan dana yang melimpah. Setalah itu, segeralah mengalirkan pundit-pundi kekayaan anda kepada masyarakat desa yang miskin dan bodoh itu. Merasa masuk kriteria ini, mendaftarlah dari sekarang. Anda masih punya waktu dua atau tiga tahun lagi.
Kalau anda punya wajah yang jelek dan tidak berpotensi jadi model mendaftarlah jadi presiden. Negeri ini punya pemikiran yang gamang tentang penampilan. Saat ini pilihan tentang yang ganteng sudah mengalami revolusi. Lihat saja Miss Universe, kalau ukuran Indonesia tentu tidak ganteng. Lihat juga semua penceramah agama yang masuk TV, berap seh yang ganteng? Sedangkan jadi host sabuah acara di Tv aja sudah banyak wajah yang pas-pasan bahkan minim. Lagian, negeri ini sudah bosan melihat pemimpin yang ganteng selama tujuh tahun ini. Merasa kurang ganteng? Segera hubungi KPU.
Selanjutnya yang terakhir dan yang terpenting adalah penciptakan sensasi baru. Menurut analisa saya rakyat Indonesia suka untuk mencoba hal-hal baru, termauk pemimpinnya. Lihat saja runtutan perangai presiden berikut ini. Sukarno terkenal galak, meledak-ledak, revolusioner dan anti imperialisme. Setelah itu muncul pemimpin yang langgeng dengan perangai yang lebih gemulai. Kalau Sukarno suka melukis dan seni, Suharto punya kesenagan lain. Ia lebih suka memancing dan mengoleksi mobil dan motor mewah dan antik.
Lain Suharto, lain Habibie. Habibie lebih pragmatis dan blak-blakan. Presiden ini lebih demokratis disbanding Suharto makanya sampai Timor Timor (Sekarang Timor Leste) lepas dari NKRI. Soharto yang sangat Indonesia lebih suka berbicara dalam bahasa Indoesia sementara Habibie lebih suka berbahsa Indonesia campur sari, dengan aksen yang kebarat-baratan. Suharto yang suka memancing, habibie suka membaca.
Abdurrahman Wahid (Gus Dur) muncul dengan celotehan dan guyon-guyon segar dan ceplas-ceplos. Beda dengan Habibie yang sudah bosan keluar negeri, Gus Dur lebih suka jalan-jalan keluar negeri. Gus Dus lebih cocok diangkat jadi presiden “Back Paker” yang suka traveling. Keunikan lain dari Gus Dur adalah ketika ia membuat Istana seperti tempat umum yang bisa dimasuki oleh siapapun dan kapanpun.Kalau presiden ini hobinya adalah bola. Makanya ga heran kalau beliu suka membuat prediksi pertandingan sepak bola.
Megawati muncul mengantikan Gus Dur dengan kebisuan seribu bahasa. Megawati termasuk presiden yang gugup dan selalu demam panggung. Makanya, mbak Mega sangat vokal sebelum naik jadi presiden dan pasca kekuasaannya berakhir. Sebaliknya, ketika dia naik panggung kepresidenan, tahunya hanya diam, gemetar dan grogi setengah hidup dan tidak bisa berkata-kata.
Setelah itu, muncullah presiden sekarang yang sangat beda dari Megawati. Kalau mbak Mega terkesan sebagai “silent queen”, presiden sekarang lebih cocok dikatakan sebagai “the textual king”. Kalau Mega cenderung menutup rapat bibirnya, bapak yang satu ini suka menguntai kata dan banyak bicara. Sampai-sampai presiden ini suka curhat kalau kurang tidur, dizolimi dan dikeroyok. Presiden ini tidak cocok jadi presiden Indonesia tapi lebih cocok jadi Presiden NATO (No Action Talk Only). Kalau mbak Mega Suka dengan rusanya, raja ganteng sejagad ini lebih suka menyanyi, menciptakan lagu dan menemani sang istri jepret sana, jepret sini. Kayaknya, saudara ganteng ini bercita-cita jadi artis tapi tidak kesampaian.
Kalau melihat perangai presiden yang sekarang dan yang terdahulu, kedepan publik akan mengunggu seorang figur pemimpin yang jauh berbeda dari semua pemimpin-pemimpin ini

refrensi: http://politik.kompasiana.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar